Pages

Friday, August 26, 2016

Tiga Sekawan Dan Cafe

       


         Nongkrong di café tempat yang ideal bagi anak muda saat ini, karena tempat nya nyaman dan tidak terlalu panas. Tempat untuk ajang selfie, banyak pengusaha café berlomba – lomba mendesain café nya seunik mungkin untuk dikunjungin oleh kalangan muda. roro,loro,coro tiga manusia yang sering nongkrong di café, setiap pulang kuliah ke café numpang ngadem dan makan siang, yaah walaupun Cuma mesan nasi putih dan
air putih terkadang beli mie instan.





                Roro seorang mi instan lovers, loro kebalikan roro dia tidak suka mie instan tetapi lebih suka kamu,  ya kamu yang baca ini. Coro (bukan kecoak) suka memakan sisa makanan mereka berdua, coro ini yang paling pelit dari 3 manusia tersebut. Seperti biasa mereka ke café roro memesan duluan, “mbak mie instan rasa timur tengah nya 1, air putih khas eropa 1”. Pelayan yang mendengar pesanan roro merasa ingin muntah di depan coro, kemudian loro lanjut memesan , “mbak saya pesan mie instan rasa yang pernah dulu ada antara kita berdua , minum nya jus friend aja ya mbak”. pelayan seketika baper.



                Kemudian coro memesan menu , pelayan sudah memasang muka wass – wass,  “mbak saya pesan kobokan air aja ya” kata coro, mendengar itu pelayan langsung datang ke ruang manajer dan meminta ingin di pecat. Setelah menunggu 900 detik,  makanan tiba , roro langsung memakan pesanan nya dengan lahap, loro memakan pakai perasaan sebelum makan dia minta maaf kepada mie nya terlebih dahulu lalu memakan nya dengan perlahan sambil menangis dan berkata “aku terpaksa memakan mu, karena aku lapar maafkan aku”.  Pengunjung lain yang melihat loro tak tahan menitikan air mata. Salah seorang ibu – ibu berkata kepada suami nya “semoga anak kita ga gitu ya pah”. “iya mah” kata suaminya (kemudian mereka berpelukan).



                Coro yang memesan kobokan asik sendiri memainkan air kobokan dengan memutar air kobokan sehingga menjadi pusaran air di dalam kobokan, sejenak ia menghayal  berada di dalam kobokan sedang  membawa kapal laut yang sedang berlayar dan menghadapi pusaran air yang besar, dia dan para kru nya berusaha untuk keluar dari pusaran air tersebut. “atur kemudi kearah jam 2!!, kembangkan layar!!” teriak coro, kemudian coro di senggol oleh loro  dan dia sadar bahwa dia sedang di lihat oleh semua pengunjung, orang yang lagi di kamar mandi pun keluar karena mendengar teriakan coro.




                Dia pun merasa malu, roro dan loro menjauh dari coro, ada yang bertanya “itu temannya ya mas?”, “bukan mbak kami baru kenal dia, waktu di got lagi nyari-nyari makanan” kata roro. “ohh pantes lah” kata si mbak pengunjung lain. Ketika makanan habis mereka pun segera pulang dan membayar biaya nya, coro yang malu pulang duluan sebelum makanan roro dan loro  habis. Roro dan loro pulang dengan perut kenyang,  di kos terlihat coro yang  sedih  karena malu, loro menasehati coro “udah gapapa makanya kamu jangan pesan kobokan terus kalau ke cafe, jadi kelepasan kan!”, “iya, lain kali aku pesan makanan juga seperti kalian” kata coro.




                Akhirnya setelah itu coro tidak pesan kobokan lagi, dan memesan mie, tetapi ketika pesanan mie datang mienya malah dia putar  - putar, roro dan loro yang melihat tingkah coro hanya pasrah dan berdoa semoga dia diberi perlindungan.


No comments:

Post a Comment