Kenangan Suiman Masa Kecil

                

Hujan di senja hari membuat kita mengenang kenangan di masa lalu, yah kenangan dimana dicebokin sama emak ketika boker (mak udah). Saat semua orang berteduh ketika hujan, aku sengaja berdiri di guyuran hujan agar orang lain tidak tau bahwa aku pipis di celana, ngomong – ngomong tentang kenangan, emang ada beberapa

kenangan yang bikin bahagia dan adapula  kenangan kesedihan atau bisa juga kenangan absurd ini salah satu kenangan dari aktor cerita ini bernama suiman.

                Suiman ini hobi memancing bukan memancing ikan tapi memancing masalah selalu ada masalah ketika ada suiman yang kalau kerbau tiba – tiba ngamuk, pohon tumbang dan kentut tiba – tiba bau (ini kan memang bau -,-). Sungguh berat hidup suiman tetapi untung saja suiman punya teman yang diberi nama cowlak oleh kakek dari paman nya (kakeknya juga sih), peristiwa pertemuan kedua insan sahabat ini sungguh tidak di sengaja.

                Dilatar belakangin ketika suiman disuruh emak buang bangkai tikus, suiman lalu keluar mencari tempat pembuangan yang pas, ketika dapat tempat yang pas ia lalu membuang bangkai tikus itu dengan sekuat jiwa raganya sampai keringat dingin berucuran di keningnya yang unik, lalu tak terduga terdengar suara orang meringis kesakitan ternyata itu cowlak, bangkai itu terkena kepala nya, setelan rambut Mohawk nya pun menjadi bau. Ia lalu mengajak berantam suiman, tetapi suiman gamau di ajak berantam dan yaudah mereka gajadi berantem.

                Sejak saat itu ketika suiman membuang bangkai selalu ada cowlak yang setia berada penampungan bangkai tikus itu, suiman penasaran kenapa ketika dia membuang bangkai selalu ada cowlak, dia memberanikan diri bertanya kepada cowlak “hai lelaki berambut Mohawk tetapi muka lu gacocok sama rambut lu, kenapa kau selalu ada di penampungan Bangkai ini?” Tanya suiman, lalu cowlak jawab “wahai angin wahai hujan berubah jadi power ranger”,  suiman tebengong dan mangap, ternyata cowlak tidak bercanda dia berubah menjadi power ranger warna pink dan menyelamatkan bumi dari ancaman monster.

                (Stop ngawur) suiman yang masih menunggu jawaban cowlak dengan serius, sampe subuh tidak mendapat respon yang baik, dia akhirnya memberanikan diri untuk pulang kerumah ketika dia mutar arah cowlak ngomong dengan lembut dan berkata “lain kali jangan buang bangkai disini, ini rumah aku kamvrett!”. Suiman mendengar penjelasan itu mata nya langsung berkaca – kaca (tapi bukan kaca sungguhan) menahan tangis dan yah dia nangis karena dia memikirkan betapa tragisnya hidup cowlak, sejak saat itu lah mereka berteman baik dan suiman tidak membuang bangkai tikus kerumah cowlak lagi, tetapi ke genteng rumah cowlak.

Tamat