Menjadi seorang perantauan memang di kelilingi kehidupan keras, sering berhadapan dengan orang – orang jahat, caklak dan erosem kakak beradik yang merantau demi memperbaiki kehidupan orang tua nya di desa suka kamu di atas bukit yang di kelilingi pohon toge. Sebelum berangkat mereka memohon restu kedua orang tua. Setelah itu mereka berangkat menaiki bus jet yang memiliki kecepatan cahaya. Setelah 3 hari 1 jam 21 menit 10 detik mereka pun sampai di kota. Sesampai di kota
Erosem
tidak mengerti karena dia bercanda di saat yang kurang tepat, erosem sedih di
gampar sang kakak dia pun curhat ke kucing jalanan yang sedang menyusui anak
nya, kucing jalanan tadi langsung kabur medengar curhatan erosem dengan gaya
akrobatik. Akhirnya mereka menemui kos – kosan cowok, caklak sedang
bernegoisasi dengan pemilik kos, erosem malah asik jungkir balik gajelas di
depan rumah tetangga, caklak yang melihat itu menahan amarahnya karena melihat
tingkah sang adik yang memalukan, “ sem mulai sekarang dan detik ini kita dua
tinggal di rumah ini” kata caklak, “okekak” kata erosem.
Keesokan
harinya mereka berdua mencari pekerjaan, dari pagi sampai siang kesusahan mencari
pekerjaan mereka selalu di tolak, mau numpang ke kamar mandi pun di tolak,
mereka melihat sebuah kedai penjual makanan ringan untuk beristirahat dan membeli
makanan untuk mengganjal perut lapar mereka, seorang pemabuk dengan
jalan linglung datang mendekati mereka.
Pemabuk : ape
lu liat – liat
Erosem :
kita kan gak ada liat dia bang? (sambil berbisik ke caklak)
Caklak :
cuekin aja sem, dia mabuk jangan di ladenin ntar kamu di santet sama dia
Erosem :
emang orang mabuk bisa nyantet orang bang?
Caklak :
ntah
Erosem :
lahhh
Mereka tetep menyueki pemabuk yang sedang asik ngitungin
lalat di depan wajah nya,pemabuk ini makin lama makin ngawur, suka bicara
sendiri, erosem ketakutan, caklak juga ketakutan mereka takut ketularan si
pemabuk. Gak berapa lama tukang es krim lewat
Pemabuk :
oiii esss oiiii!!!!
Tukang es krim : beli
apa bang??
Pemabuk :
gadak Cuma mau manggil aja
Tukang es krim :
(mencari batu buat di lempar ke pemabuk)
Pemabuk :
bercanda, gue beli es krim satu tapi ga pake saos.
Tukang es krim :
saos nya gada bang, yang ada rendang
Eh ternyata tukang es krim nya juga mabuk, caklak dan erosem
langsung kabur dari tempat aneh itu, mereka langsung ke kos mengunci pintu
kamar nya dengan ngos-ngosan. “sial amat kita bang hari ini bukannya dapat
kerjaan malah ketemu dua orang mabuk”, “iyah sem” kata caklak dengan ngos –
ngosan, mereka pun berhenti dan beristirahat dengan menonton tivi, erosem yang
suka nonton motogp di tv ingin menjadi pembalap “kak aku jadi pembalap aja deh”,
“kamu aja pakai sepeda roda tiga sering nyebur ke parit, gimana mau jadi
pembalap motogp, sem – sem” kata caklak.
Erosem pun
tersadar bahwa dia memang gabakal bisa jadi pembalap motogp, caklak
menyemangatin sang adik erosem, dengan membeli es krim, “kak ini eskrim bukan
dari orang pemabuk tadi kan?”, “yah bukanlah” kata caklak. Kemudian keesokan
harinya mereka mencari pekerjaan dan tidak dapat juga, begitu juga hari- hari
berikut nya mereka tidak dapat juga, caklak pun memberanikan diri membuka usaha
di bantu adik nya yang unik si erosem. Untuk menarik minat pembeli erosem jungkir
balik di selingi tarian capoeira yang berasal dari brazil. Banyak pembeli yang
tertarik dan usaha mereka pun perlahan maju dan membanggakan orangtua nya di
desa.
No comments:
Post a Comment